Tuesday, 30 December 2014

tokoh sastra indonesia


                                                Tokoh-tokoh Sastra Indonesia

Taufik Ismail lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, tanggal 25 Juni 1935 dan dibesarkn di Pekalongan. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan, UI, Bogor. Ia ikut mendirikan majalah sastra Horison dan menjadi redakturnya sejak 1966. Pada tahun 1970, ia menerima Anugrah Seni dari pemerintah RI. Penghargaan dari Pusat Bahasa dan Sea Write Award dari Kerajaan Thailand, diterimanya tahun 1994. Anugrah doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Yogyakarta, diterima tahun 2003. Karya-karyanya antara lain: Tirani dan Benteng (1966), Puisi-puisi Sepi (1971), Kota, Pelabuhan, Ladang,Angin, dan Langit (1971), BUKU Tamu Museum Perjuangan (1969),Sajak Ladang Jagung (1973), dan Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (1978).
                        Sumber: Ensiklopedia Sastra Indonesia, 2003, dengan Pengubahan seperlunya

            Chairil Anwar lahir 26 Juli 1922 di Medan dan meninggal 28 April 1949 di Jakarta. Ia pernah mengenyam pendidikan di HIS dan MULO, tetapi tidak tamat. Ia merupakan penyair pelopor Angkatan ’45. Sajak-sajaknya berjiwa revolusioner dan sudah modern. Sajaknya yang sangat terkenal , berjudul “Aku” , telah mencetuskan jiwanya yang bergolak dan memberontak. Karya-karyanya yang lain: Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949), Deru Campur Debu (1949), Tiga Menguak Takdir (bersama Asrul Sani dan Rivai Apin), Aku Ini Binatang Jalang (1986).
                        Sumber: Para Pujangga Indonesia, 2004 dengan pengubahan seperlunya

            Ajip Rosidi, lahir di Jatiwangi, Cirebon,31 Januari 1938. Berpendidikan SMA dan Taman Madya Taman Siswa bagian Budaya di Jakarta.Selama 22 tahun ia mengajar bahasa Indonesia di beberapa universitas di Jepang (sejak April 1981). Pernah menjadi redaktur Suluh Pelajar 91953-1955), Prosa (1955), Majalah Sunda (1965-1975), dan Budaya Jaya (1968-1979). Ia pernah menjadi Ketua Panguyuban Pengarang Sastra Sunda (1966-1975), Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (1973-1979), dan Ketua Dewan Kesenian Jakarta 91973-1981) serta direktur beberapa penerbitan. Karya-karyanya, antara lain: Tahun-Tahun Kematian (1955), Pertemuan Kembali (1961), Laut Biru Langit Biru (1977),Sajak-Sajak Anak Matahari (1979),Puisi Indonesia Modern Sebuah Pengantar (1987), dan Surat-Surat Kepercayaan (1997). Penghargaan diterimanya dari Sastra Nasional BMKN dan Pemerintah Jepang.
                        Sumber: Leksikon Sastra Jakarta,2003

            Umar Kayam lahir 30 April 1932 di Ngawi, Jatim, dan meninggal 16 Maret 2002 di Rs MMC,Jakarta. Mulai menulis secara teratur ketika tugas belajar di Universitas New York dan Universitas Cornell, AS 1961-1965. Pernah bekerja sebagai guru besar pada Fakultas Sastra , UGM dan pernah menjabat sebagai Dewan Kesenian Jakarta. Cerpennya Seribu Kunang-Kunang di Manhattan terpilih sebagai cerpen terbaik Horison (1968). Dua novelet karyanya yang dibukukan dalam satu buku , yaitu Sri Sumarah dan Bawuk (1975). Tahun 1992 terbit novelnya yang terkenal Para Priyayi dan tahun 1999 terbit novelnya Jalan Meningkung :Para Priyayi 2. Kolom-kolomnya di Kedaulatan Rakyat dibukukan dalam Mangan Ora Mangan Kumpul, dan Ngadep Ngalor Sugih Ngadep Ngidul Sugih, dan Sugih Tanpa Banda. Umar Kayam juga pernah bermain dalam film Pemberontakan G30S PKI sebagai Bung Karno. Karya-karyanya banyak diterjemahkan dalam berbagai bahasa.
                        Sumber: Dua Tengkorak Kepala: Cerpen Pilihan Kompas 2002

            Ahmad Syubbanuddin Alwy lahir di Cirebon, Jawa Barat pada 26 Agustus 1962. Kumpulan puisinya, Bentangan Sunyi (1996). Selain itu, karya-karyanya termuat dalam beberapa antologi, seperti: Puisi Indonesia 1987, Titian Antarbangsa 91988), Negeri Bayang- Bayang (1996), Cermin Alam (1997), dan Horison Sastra Indonesia: Kitab 1 (2002).
                        Sumber: Buku Pintar Sastra Indonesia, 2001

            Ismet Fanany lahir di Kotopanjang, Tanah Datar, Sumatera Barat tahun 1952. Ia meraih gelar Phd. Dari Cornell University tahun 1990. Tahun 1977 menang dari lomba menulis JAL dan dikirim ke Tokyo untuk belajar selama musim panas di Sophia University. Ia mengajar bahasa indonesia di Cornell (1978-1984), menjadi dosen tamu di University of Hawaii (1988-1989) dan University of Wisconsin 91990-1991). Sejak 1988, Ismet menjadi Ketua Bidang Studi Bahasa dan Budaya di Deakin University, Melbourne, dan koordinator pengajaran Bahasa Indonesia di University of Tasmania (1993-1997), Ketua Jurusan Bahasa Indonesia di National University of Singapore (1992-1993). Karya-karyanya, antara lain: Kisah Hidup Pele (biografi), kumpulan cerpen pertamanya, Hdiah dari Rantau (2000).
                        Sumber: Jejak Tanah, Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas, 2002

            Hartoyo Andangjaya lahir di Solo, 4 Juli 1930, meninggal di Solo pada 30 Agustus 1990. Pernah menjadi guru SMP dan SMA di Solo (1953-1956). Pernah pula menjadi redaktur harian Dwiwarno, Solo (1955-1965), Si Kuncung, Jakarta (1962-1964), dan Majalah Madyantara, Solo (1974).Kumpulan sajaknya Simponi Puisi (bersama D .S. Moeljanto,1954), Manifestasi (bersama Taufiq Ismail, Goenawan Mohamad, dan lain-lain, 1963), dan Buku Puisi (1973).
                        Sumber: Buku Pintar Sastra Indonesia, 2001

            Linus Suryadi lahir di Kadisobo, Trimulyo, Sleman (Yogyakarta), 3 Maret 1951 dan meninggal pada 30 Juli 1999. Ia pernah mengikuti International lowa, lowa City, AS (1982). Pernah menjadi Redaktur Kebudayaan harian Berita Nasional (1979-1986), dn pemimpin redaksi majalah Citra Yoya (1987-1999). Prosa liriknya, Pengakuan Pariyem (1981) banyak mendapat perhatian pengamat dengan penelaah sastra di dalam dan luar negeri. Karyanya yang lai : Langit Kelabu (ks,1976), Perkutut Manggung (ks, 1986), Di Balik Sejumlah Nama: Sebuah Tinjauan Puisi-Puisi Indonesia Modern (ke,1989), dan Yogya kotaku (1987).

                        Sumber: Buku Pintar Sastra Indonesia, 2001

No comments:

Post a Comment