Tokoh-tokoh Sastra Indonesia
Taufik Ismail
lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, tanggal 25 Juni 1935 dan dibesarkn di
Pekalongan. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan, UI, Bogor.
Ia ikut mendirikan majalah sastra Horison dan menjadi redakturnya sejak 1966.
Pada tahun 1970, ia menerima Anugrah Seni dari pemerintah RI. Penghargaan dari
Pusat Bahasa dan Sea Write Award dari Kerajaan Thailand, diterimanya tahun
1994. Anugrah doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Yogyakarta, diterima
tahun 2003. Karya-karyanya antara lain: Tirani dan Benteng (1966), Puisi-puisi
Sepi (1971), Kota, Pelabuhan, Ladang,Angin, dan Langit (1971), BUKU Tamu Museum
Perjuangan (1969),Sajak Ladang Jagung (1973), dan Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia (1978).
Sumber: Ensiklopedia Sastra Indonesia, 2003,
dengan Pengubahan seperlunya
Chairil Anwar lahir 26 Juli 1922 di Medan dan meninggal 28 April 1949
di Jakarta. Ia pernah mengenyam pendidikan di HIS dan MULO, tetapi tidak tamat.
Ia merupakan penyair pelopor Angkatan ’45. Sajak-sajaknya berjiwa revolusioner
dan sudah modern. Sajaknya yang sangat terkenal , berjudul “Aku” , telah
mencetuskan jiwanya yang bergolak dan memberontak. Karya-karyanya yang lain:
Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949), Deru Campur Debu (1949),
Tiga Menguak Takdir (bersama Asrul Sani dan Rivai Apin), Aku Ini Binatang
Jalang (1986).
Sumber: Para
Pujangga Indonesia, 2004 dengan pengubahan seperlunya
Ajip Rosidi, lahir di Jatiwangi, Cirebon,31 Januari
1938. Berpendidikan SMA dan Taman Madya Taman Siswa bagian Budaya di
Jakarta.Selama 22 tahun ia mengajar bahasa Indonesia di beberapa universitas di
Jepang (sejak April 1981). Pernah menjadi redaktur Suluh Pelajar 91953-1955),
Prosa (1955), Majalah Sunda (1965-1975), dan Budaya Jaya (1968-1979). Ia pernah
menjadi Ketua Panguyuban Pengarang Sastra Sunda (1966-1975), Ketua Ikatan
Penerbit Indonesia (1973-1979), dan Ketua Dewan Kesenian Jakarta 91973-1981)
serta direktur beberapa penerbitan. Karya-karyanya, antara lain: Tahun-Tahun
Kematian (1955), Pertemuan Kembali (1961), Laut Biru Langit Biru (1977),Sajak-Sajak
Anak Matahari (1979),Puisi Indonesia Modern Sebuah Pengantar (1987), dan
Surat-Surat Kepercayaan (1997). Penghargaan diterimanya dari Sastra Nasional
BMKN dan Pemerintah Jepang.
Sumber:
Leksikon Sastra Jakarta,2003
Umar Kayam lahir 30 April 1932 di Ngawi, Jatim, dan
meninggal 16 Maret 2002 di Rs MMC,Jakarta. Mulai menulis secara teratur ketika
tugas belajar di Universitas New York dan Universitas Cornell, AS 1961-1965.
Pernah bekerja sebagai guru besar pada Fakultas Sastra , UGM dan pernah
menjabat sebagai Dewan Kesenian Jakarta. Cerpennya Seribu Kunang-Kunang di
Manhattan terpilih sebagai cerpen terbaik Horison (1968). Dua novelet karyanya
yang dibukukan dalam satu buku , yaitu Sri Sumarah dan Bawuk (1975). Tahun 1992
terbit novelnya yang terkenal Para Priyayi dan tahun 1999 terbit novelnya Jalan
Meningkung :Para Priyayi 2. Kolom-kolomnya di Kedaulatan Rakyat dibukukan dalam
Mangan Ora Mangan Kumpul, dan Ngadep Ngalor Sugih Ngadep Ngidul Sugih, dan
Sugih Tanpa Banda. Umar Kayam juga pernah bermain dalam film Pemberontakan G30S
PKI sebagai Bung Karno. Karya-karyanya banyak diterjemahkan dalam berbagai
bahasa.
Sumber: Dua
Tengkorak Kepala: Cerpen Pilihan Kompas 2002
Ahmad Syubbanuddin Alwy lahir di Cirebon, Jawa Barat pada 26
Agustus 1962. Kumpulan puisinya, Bentangan Sunyi (1996). Selain itu,
karya-karyanya termuat dalam beberapa antologi, seperti: Puisi Indonesia 1987,
Titian Antarbangsa 91988), Negeri Bayang- Bayang (1996), Cermin Alam (1997),
dan Horison Sastra Indonesia: Kitab 1 (2002).
Sumber: Buku
Pintar Sastra Indonesia, 2001
Ismet Fanany lahir di Kotopanjang, Tanah Datar, Sumatera
Barat tahun 1952. Ia meraih gelar Phd. Dari Cornell University tahun 1990.
Tahun 1977 menang dari lomba menulis JAL dan dikirim ke Tokyo untuk belajar
selama musim panas di Sophia University. Ia mengajar bahasa indonesia di
Cornell (1978-1984), menjadi dosen tamu di University of Hawaii (1988-1989) dan
University of Wisconsin 91990-1991). Sejak 1988, Ismet menjadi Ketua Bidang
Studi Bahasa dan Budaya di Deakin University, Melbourne, dan koordinator
pengajaran Bahasa Indonesia di University of Tasmania (1993-1997), Ketua
Jurusan Bahasa Indonesia di National University of Singapore (1992-1993).
Karya-karyanya, antara lain: Kisah Hidup Pele (biografi), kumpulan cerpen
pertamanya, Hdiah dari Rantau (2000).
Sumber:
Jejak Tanah, Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas, 2002
Hartoyo Andangjaya lahir di Solo, 4 Juli 1930, meninggal di
Solo pada 30 Agustus 1990. Pernah menjadi guru SMP dan SMA di Solo (1953-1956).
Pernah pula menjadi redaktur harian Dwiwarno, Solo (1955-1965), Si Kuncung,
Jakarta (1962-1964), dan Majalah Madyantara, Solo (1974).Kumpulan sajaknya
Simponi Puisi (bersama D .S. Moeljanto,1954), Manifestasi (bersama Taufiq
Ismail, Goenawan Mohamad, dan lain-lain, 1963), dan Buku Puisi (1973).
Sumber: Buku
Pintar Sastra Indonesia, 2001
Linus Suryadi lahir di Kadisobo, Trimulyo, Sleman
(Yogyakarta), 3 Maret 1951 dan meninggal pada 30 Juli 1999. Ia pernah mengikuti
International lowa, lowa City, AS (1982). Pernah menjadi Redaktur Kebudayaan
harian Berita Nasional (1979-1986), dn pemimpin redaksi majalah Citra Yoya
(1987-1999). Prosa liriknya, Pengakuan Pariyem (1981) banyak mendapat perhatian
pengamat dengan penelaah sastra di dalam dan luar negeri. Karyanya yang lai :
Langit Kelabu (ks,1976), Perkutut Manggung (ks, 1986), Di Balik Sejumlah Nama:
Sebuah Tinjauan Puisi-Puisi Indonesia Modern (ke,1989), dan Yogya kotaku
(1987).
Sumber: Buku
Pintar Sastra Indonesia, 2001
No comments:
Post a Comment